Senin, 01 April 2019

Meminimalisasikan Kata “Oh, ...!" Setelah Membaca Teks Berita


Oleh: Iis Nia Daniar

Pemberitaan Pesawat Jet Pribadi yang sering Dipakai Syahrini Bakal Digerebek, Pelakunya Di-Unfollow Inces yang ditulis pada bangkapos.com adalah contoh teks berita yang melahirkan kata "Oh" setelah pembaca menjelajahinya. Judul teks berita tersebut menyiratkan hal yang dianggap sesuatu bersifat tindakan penyidikan dari pihak yang berwenang. Namun, setelah dibaca secara lengkap, isi berita itu tidak menyiratkan adanya sebuah penyelidikan yang bersifat serius, tetapi hanya berupa penjelasan tentang tayangan yang akan diluncurkan pada sebuah media. Perhatikan teks di atas!
Acapkali seorang pembaca tertarik pada sebuah berita hanya karena membaca judulnya, padahal judul yang tertera tidak sesuai dengan isi yang dibayangkan pembaca. Pembayangan pembaca sebelum membaca ini adalah pembuktian bahwa manusia dikuasai arus bawah sadar.
Arus bawah sadar yang mendominasi pemikiran manusia kadang-kadang menjebak manusia itu sendiri dalam situasi yang tidak menyenangkan. Pembaca telah dibawa ke alam bawah sadar sejak dari judul, tetapi pembaca segera tersadar bahwa berita tersebut hanya sebatas iklan akan adanya tayangan baru yang berkaitan dengan Syahrini ketika membaca paragraf berikut.
Terkait Syahrini, Hotman Paris Hutapea mengaku punya proyek postingan Youtube yang berhubungan dengan istri Reino Barack itu. Bahkan gara-gara proyek ini, Hotman harus membiarkan sang istri berliburan sendiri ke Tokyo. Proyek video yang saat digarap Hotman rupanya soal pesawat jet pribadi yang sering dipakai oleh Syahrini.

Sebenarnya kembalinya kesadaran pembaca akan esensi sebenarnya dari sebuah berita ini merupakan sebuah kekecewaan meskipun tingkat kekecewaannya tidak terlalu besar. Pembaca hanya akan mengucapkan kata “Oh, ...!” dalam hatinya karena ada ketidaksesuaian antara penggambaran di benak dengan isi berita. Keadaan seperti ini membuat penurunan rasa karena ekspektasi yang bertentangan.
Berikut disajikan kembali teks berita yang dapat memunculkan kata “Oh, ...!” dalam benak pembaca. Kata “Oh” ini lebih masif menyerang pembaca yang tengah menunggu hasil pengumuman sebagai peserta seleksi PPPK tahap 1.
Penggunaan kata update pada judul berita di bawah ini sudah menciptakan bayangan dalam benak pembaca yang tidak sesuai dengan isi teks. Kata update dalam bahasa Indonesia berarti ‘pembaharuan’. Kata pembaharuan bermakna berita terbaru dalam konteks kalimat judul tersebut. Namun, kata “Oh” kembali muncul setelah pembaca membaca paragrap pembuka dari teks berita tersebut.

Dari sudut pembaca hal tersebut adalah “kekecewaan”, tetapi dari sudut penulis berita hal tersebut adalah keberhasilan. Penulis berita sudah dianggap berhasil dalam menuliskan judul karena dapat memprovokasi arus bawah sadar sehingga pembaca membangun sendiri isi berita. Hanya dengan membaca judul berita pembaca dapat membayangkan isi berita, hal inilah yang membuat munculnya kata “Oh, ...!” dalam benak pembaca sendiri.
Judul sebuah berita memang harus dapat menarik pembaca. Akan tetapi, pemberian judul pada isi berita diharapkan terdapat kesesuaian dengan isi berita sehingga kepercayaan pembaca pada berita-berita yang berseliweran di media dapat dikembalikan. Pengembalian kepercayaan pembaca tersebut berkaitan dengan maraknya berita-berita hoax. Seorang pembaca yang kritis tentu akan menganalisis dan menyortir media-media yang layak dibaca pemberitaannya. Hal tersebut tentu akan berdampak pada popularitas media-media itu sendiri.
Keterampilan membaca teks seperti ini telah dilaksanakan di sekolah-sekolah dengan menggerakkan kegiatan literasi sebagai satu di antara alat untuk meningkatkan keterampilan para siswa di abad 21. Oleh karena itu, guru sebagai stick holder pendidikan wajib meningkatkan keterampilan membaca wacana yang hanya bukan sekadar teks. Dalam pengertian seorang guru pada pendidikan dasar harus mampu melihat  teks secara pragmatis.
Dengan menambah pengetahuan dalam penganalisisan wacana, seorang guru dapat  mentransformasikannya kepada siswa melalui kegiatan literasi. Dampak kegiatan ini akan dirasakan secara langsung oleh para siswa. Para siswa akan termotivasi untuk melihat wacana bukan hanya sekadar tulisan dengan makna lugas, melainkan mereka akan mampu menganalisis makna tersembunyi dari teks tersebut. Bukan hanya itu mereka juga akan mampu menyortir berita-berita yang dianggap hoax.
Dengan demikian,  literasi teks secara pragmatis sangat diperlukan dalam peningkatan keterampilan para siswa di abad digital ini sehingga kaitan kata “Oh” dapat diminimalisasikan.

Kamis, 28 Maret 2019

Meminimalisasikan Kata “Oh, ...! Setelah Membaca Teks Berita


           
Oleh: Iis Nia Daniar
Text Box: Gosipi
Gosip Selebriti
Pesawat Jet Pribadi yang Sering Dipakai Syahrini Bakal Digrebek, Pelakunya Pernah Di-unfollow Inces
Selasa, 19 Maret 2019 08:17

Tribun
Syahrini 
BANGKAPOS.COM -- Hubungan pertemanan antara pengacara kondang Hotman Paris Hutapea dan Syahrini dikabarkan merenggang. Bahkan Instagram Hotman Paris sempat di-unfollow oleh 'Inces', namun kini keduanya kembali terhubung di Instagram.
Terkait Syahrini, Hotman Paris Hutapea mengaku punya proyek postingan Youtube yang berhubungan dengan istri Reino Barack itu.
Bahkan gara-gara proyek ini, Hotman harus membiarkan sang istri berliburan sendiri ke Tokyo.
Proyek video yang saat digarap Hotman rupanya soal pesawat jet pribadi yang sering dipakai oleh Syahrini.
"Tgl 19 maret 2019 !Ny Hotman baru tiba di Tokyo liburan di bayarin Bank BNI . Nasib hotman tdk bisa ikut krn sedang garap proyek postingan Youtube: Grebek pesawat Jet Pribadi yg sering di pakai Syahrini! Ok nyonya nikmatin liburan Jepangmu! Nasibku kerja mulu! Jangan lupa subscribe my youtube: hotman paris official," posting Hotman.
Diberitkan sebelumnya, pengacara kondang tersebut sempat  di-unfollow Syahrini.
Di Instagram, Hotman Paris sempat dihapuskan dari daftar pertemanan dengan Syahrini.
Dipantau TribunJatim.com dari akun masing-masing beberapa saat lalu, laman Instagram di section pengikut Syahrini memang tak ada nama Hotman Paris.
Tetapi sebaliknya, Hotman Paris masih tetap setia mengikuti Instagram istri Reino Barack itu.
Hal tersebut tentu saja berbanding dengan pernyataan keduanya yang mengaku sebagai teman dekat.
Halaman selanjutnya 
Oleh: Iis Nia Daniar, S.S., M.Pd.
Pemberitaan Pesawat Jet Pribadi yang sering Dipakai Syahrini Bakal Digerebek, Pelakunya Di-Unfollow Inces yang ditulis oleh Teddy M. (Tea) dengan editor Teddy Malaka pada bangkapos.com adalah contoh teks berita yang mengandung unsur keambiguan. Judul teks berita tersebut menyiratkan hal yang dianggap sesuatu bersifat tindakan penyidikan dari pihak yang berwenang. Namun, setelah dibaca secara lengkap, isi berita itu tidak menyiratkan adanya sebuah penyelidikan yang bersifat serius, tetapi hanya berupa penjelasan tentang tayangan yang akan diluncurkan pada sebuah media. Perhatikan teks di atas!
Acapkali seorang pembaca tertarik pada sebuah berita hanya karena membaca judulnya, padahal judul yang tertera tidak sesuai dengan isi yang dibayangkan pembaca. Pembayangan pembaca sebelum membaca ini adalah pembuktian bahwa manusia dikuasai arus bawah sadar.
Arus bawah sadar yang mendominasi pemikiran manusia kadang-kadang menjebak manusia itu sendiri dalam situasi yang tidak menyenangkan. Pembaca telah dibawa ke alam bawah sadar sejak dari judul, tetapi pembaca segera tersadar bahwa berita tersebut hanya sebatas iklan akan adanya tayangan baru yang berkaitan dengan Syahrini ketika membaca paragraf berikut.
Terkait SyahriniHotman Paris Hutapea mengaku punya proyek postingan Youtube yang berhubungan dengan istri Reino Barack itu. Bahkan gara-gara proyek ini, Hotman harus membiarkan sang istri berliburan sendiri ke Tokyo. Proyek video yang saat digarap Hotman rupanya soal pesawat jet pribadi yang sering dipakai oleh Syahrini.

Sebenarnya kembalinya kesadaran pembaca akan esensi sebenarnya dari sebuah berita ini merupakan sebuah kekecewaan meskipun tingkat kekecewaannya tidak terlalu besar. Pembaca hanya akan mengucapkan kata “Oh, ...!” dalam hatinya karena ada ketidaksesuaian antara penggambaran di benak dengan isi berita. Keadaan seperti ini membuat penurunan rasa karena ekspektasi yang bertentangan.
Berikut disajikan kembali teks berita yang dapat memunculkan kata “Oh, ...!” dalam benak pembaca. Kata “Oh” ini lebih masif menyerang pembaca yang tengah menunggu hasil pengumuman sebagai peserta seleksi PPPK tahap 1.
Penggunaan kata update pada judul berita di bawah ini sudah menciptakan bayangan dalam benak pembaca yang tidak sesuai dengan isi teks. Kata update dalam bahasa Indonesia berarti ‘pembaharuan’. Kata pembaharuan bermakna berita terbaru dalam konteks kalimat judul tersebut. Namun, kata “Oh” kembali muncul setelah pembaca membaca paragrap pembuka dari teks berita tersebut.




Text Box: Update Pengumuman PPPK dan Pertek NIP CPNS
Senin, 18 Maret 2019 13:19

sscasn.bkn.go.id
Pendaftaran PPPK 2019 
TRIBUNJOGJA.COM - Pengumuman hasil seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK atau P3K) belum dilakukan hingga kini, Senin (18/3/2019).
Sedangkan jumlah Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2018 yang telah mendapat Pertimbangan Teknis (Pertek) NIP telah mencapai 133.495 orang.
Badan Kepegawaian Negara (BKN) di akun Twitternya menjelaskan, saat ini Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) masih bekerja untuk menuntaskan pengumuman PPPK tahap pertama.
BKN mengimbau agar para pendaftar selalu memantau kanal media sosial resmi instansi tersebut, baik melalui Facebook, Twitter, Instagram ataupun Youtube.
Baca: Pak Ndul Ahlinya-Ahli, Intinya-inti dan Core of The Core Warga Madiun, Perjalanan Menemukan Karakter
Baca: Dokter Bingung Lihat Bocah Bangkit Lagi Setelah 110 Menit Tak Bernafas dan Tanpa Detak Jantung
Sedangkan untuk Pertek NIP CPNS 2018, per hari ini sebanyak 133.495 orang telah mendapatkan Pertek NIP dari BKN.
Pertek NIP tersebut nantinya akan menjadi dasar bagi instansi untuk membuat Surat Keterangan (SK) pengangkatan sebagai CPNS.
Untuk update Pertek NIP masing-masing instansi dapat dilihat di laman bkn.go.id dengan memilih menu Update Pertek NIP.
Atau langsung klik tautan ini.
Panselnas Menunggu Usulan Ulang Formasi PPPK
Sebelumnya, Panselnas P3K masih menunggu usulan ulang formasi PPPK tahap satu yang disesuaikan dengan kemampuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).


Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Update Pengumuman PPPK dan Pertek NIP CPNS, http://jogja.tribunnews.com/2019/03/18/update-pengumuman-pppk-dan-pertek-nip-cpns.
Penulis: say 
Editor: ton
Dari sudut pembaca hal tersebut adalah “kekecewaan”, tetapi dari sudut penulis berita hal tersebut adalah keberhasilan. Penulis berita sudah dianggap berhasil dalam menuliskan judul karena dapat memprovokasi arus bawah sadar sehingga pembaca membangun sendiri isi berita. Hanya dengan membaca judul berita pembaca dapat membayangkan isi berita, hal inilah yang membuat munculnya kata “Oh, ...!” dalam benak pembaca sendiri.
Judul sebuah berita memang harus dapat menarik pembaca. Akan tetapi, pemberian judul pada isi berita diharapkan terdapat kesesuaian dengan isi berita sehingga kepercayaan pembaca pada berita-berita yang berseliweran di media dapat dikembalikan. Pengembalian kepercayaan pembaca tersebut berkaitan dengan maraknya berita-berita hoax. Seorang pembaca yang kritis tentu akan menganalisis dan menyortir media-media yang layak dibaca pemberitaannya. Hal tersebut tentu akan berdampak pada popularitas media-media itu sendiri.
Keterampilan membaca teks seperti ini telah dilaksanakan di sekolah-sekolah dengan menggerakkan kegiatan literasi sebagai satu di antara alat untuk meningkatkan keterampilan para siswa di abad 21. Oleh karena itu, guru sebagai stick holder pendidikan wajib meningkatkan keterampilan membaca wacana yang hanya bukan sekadar teks. Dalam pengertian seorang guru pada pendidikan dasar harus mampu melihat  teks secara pragmatis.
Dengan menambah pengetahuan dalam penganalisisan wacana, seorang guru dapat  mentransformasikannya kepada siswa melalui kegiatan literasi. Dampak kegiatan ini akan dirasakan secara langsung oleh para siswa. Para siswa akan termotivasi untuk melihat wacana bukan hanya sekadar tulisan dengan makna lugas, melainkan mereka akan mampu menganalisis makna tersembunyi dari teks tersebut. Bukan hanya itu mereka juga akan mampu menyortir berita-berita yang dianggap hoax.
Dengan demikian,  literasi teks secara pragmatis sangat diperlukan dalam peningkatan keterampilan para siswa di abad digital ini sehingga kaitan kata “Oh” dapat diminimalisasikan.