RETAK RAGA
BB.A
Uhibbuki mislama anti ..Uhibbuki kaifa ma kunti.
Retak belah didada...
Jiwa tercabut dari raga sakitnya.
Anti habibati anti...
Kutau sakit mu...
Tanpa luka aku meradang merasa nya..
Tanpa daya tanpa bela....
Wamahma kana mahma...soro
Anti habibati anti
Rasanya takdapat dirasa hanya sekedar rasa.
Tanpa bela takberdaya...
Tuban 15-01-16
SM:
Kutenun kafanku hingga suatu saat kukenakan dan kunaiki kerandaku sambil kupeluk erat rasamu ....
Mungkin sudah garisan tangan
Relaku didera seribu cambuk kerna dosaku mencinta mu ...
BB:
Kutaktau tentang dosa...sedangkan kita tak memintanya.
Hadirnya tanpa kita sangka...kukira ini anugrah.
Siapa yang membagikan rasa,siapa....?
Hingga kita menjadi resah oleh rasa...
SM:
Rasaku ... rasamu ...mungkin kan berujung petaka ....
BB:
Ah kita hanya menjalani kodrat. ..
Aku yakin dengan hakikat.
SM:
Kuatkan hatiku untuk bertahan sampai akhir seperti dulu di suatu hari saat bulan Oktober.
Aku butuh penanamku meski dihujani hujat dan laknat.
Rasa yang kita semai terlalu agung kalau hanya dimaknai hanya sebatas CINTA TERLARANG ....
BB:
Akan mengalir terus mengalir kusiram bunga hingga raga enggan menyatu dengan nyawa....darah ku semakin panas. ..
Terlarang bagi mereka yang masih terpejam. .
Suci hanya kita dan tuhan yang tau..
SM:
Tersimpul mati sudah sgala rasa oleh benang merah yang kita pintal bersama. Dari ujung rambut sampai ujung jari kakiku semakin terus memujamu ....
BB:
Terikat erat tanpa sekat.melilit rapat hingga lekat...
Memisahkan ini sama rasanya dengan terbunuh
Senja menjingga dan birunya air samudra adalah hakikat indahnya rasa...
SM:
Kerap kusampaikan pada desir angin yang mengalir menuju rumahmu, "Katakan padanya kutitipkan separuh napasku."
Hanya ingin kaumengerti kasihku takbertepi meski birunya air kan berubah menjadi keruh ....
BB:
Aku masih memegang ucapkan ku, "Takada tempat berlabuh bagi kita.karena rasa ini terlalu luas adanya."
Itulah kenapa selalu ku semangati dirimu tuk bertahan...tanpa senja ...samudra apa jadinya.
SM:
Kita bertahan di koridor masing-masing yang dibatasi kaca tebal.
Hanya bertatapan tanpa berkata.... Hanya berbicara tanpa bersua .... Hanya berangan tanpa harus jadi nyata.
Namun, tetap takbisa menjauh satu sama lain kerna kaca-kaca tebal kita seperti magnet yang saling tarik dengan kekutan 2 kutub: Utara dan Selatan.
BB:
Kenyataan kita adalah mimpi. ..namun didalam mimpi itu aku hidup...mengharapkan nyata tanpa mimpi.
SM:
Kasihmu kubawa sampai ke pembaringanku yang terakhir...
BB:
Kupilih kau sebagai bidadari pendamping tuk temani ku kelak di alam sana.