Kemungkaran
Tunas-tunas singkong meringis ketika bara yg liar berubah menjadi api menjilati setiap inci batangnya. Sementara jangkrik hanya bisa berbunyi krik ... krik ... krik ... ramai-riuh, tapi petani takmau dengar: takut katanya kerna api bisa berbalik menyerang.
Jangkrik terus krik ... krik ... krik hingga petani melemparkan cangkulnya dan jangkrikpun diam entah kerna mati ... entah kerna takut takdiberi sisa makanan petani. Api terus dibiarkan dengan keliarannya kerna angin mengibas dengan tenang dan manja.
Petani? Petani hanya mengharapkan embun setetes untuk menyejukkan api yg katanya hanya bara menahun.
#Ironis, tapi mungkin YAOI yang terjelmakan api sudah bersekutu dengan angin, air, dan petani#
Sekali lagi jangkrik hanya bisa krik ... krik ... dari kejauhan sampai akhirnya menghilang di keheningan.
(Ya Rabb, tunjukkan bahwa Kauada)
Bekasi, 8 November 2015