Monolog
Rintik hujan yang berangsur menjadi deras menciptakan bola-bola indah bak seribu butiran mutiara tertumpah menghampar di atas jalan aspal yg kulalui.
Lampu-lampu kendaraan yg berpapasan semakin menyilaukan di balik air hujan yg mengguyur taktertadah.
Suasana begitu takdzim hanya sesekali suara klakson berusaha melawan suara derasnya hujan.
Aku sendiri terpaku di atas motor tuaku menembus gelap malam dingin sambil flash back dan sesekali membenahi posisi mantel yg kukenakan tuk menahan air hujan membasahi tubuhku yg sedari pagi belum juga kuistirahatkan .... Hem, perjuangan hidup pikirku ....
Bekasi, 25 November 2015