Kamis, 14 Januari 2016

Raibkah?

Raib?

Terlalu ku mengaguminya mungkin, tapi kata kata nan indah terlanjur terbenam dalam benak, terpatri dalam hati
Aq rindu hampir mati hari ini kerna dia takmuncul sedari fajar menggembirakan awan sampai gelap menaungi malam
Gila ... ya ... aq mungkin sudah gila menginginkan maya berubah fana ....
Tolong carikan aku air ajaib hingga bisa kuhapus smua cerita tentang kemayaan ini, hingga sesak di dada lenyap kerna ku akui aku tlah terjebak dalam dekapan Amor....
Sepi ... Senyap ...Sunyi
Sendiri dalam pekat, memandang lurus kaku pepohonan tanpa suara angin yang bisikannya menggoda hasrat ....
Kemana perginya bulan dalam baskom? Takterlihat beraksara, takterbaca larik-larik nan indah bak kemilauan mutiara....
Kucoba mencari dan menyusuri jejaknya, tapi ternyata bulan tlah enggan menyapa.
Mungkinkah untuk selamanya sirna?

Tetap kunanti sampai merayapnya fajar .... Tolong bisikan padanya ...ah jangan, nanti dia terbangun. Berikan saja memo di atas meja di samping peraduannya, tuliskanlah pesanku: Tetaplah menjadi sahabatku, kekasih bayanganku, atau apalah yg dia inginkan aku menjadi apanya,TERSERAH! Yang penting jangan biarkan sendiri dalam pekat berselimut dingin.

Bekasi, 6122015